29 November 2011

Shining Inheritance





Cast :


Han Hyo Joo : Go Eun Sung
Lee Seung Gi : Sun Woo Hwan
Bae Soo Bin : Park Joon Sae
Moon Chae Won : Yoo Seung Mi

Extended Cast :


Kim Mi Sook : Baek Sung Hee
Yun Joon Won : Go Eun Woo
Ban Hyo Jung : Jang Sook Ja (Hwan's grandmother)
Min Young Won : Lee Hye Ri
Han Ye Won : Sun Woo Jung
Yoo Jin In : Oh Young Ran (Hwan & Jung's mother)
Jun In Taek : Go Pyung Jung (Eun Sung's father)
Choi Jung Woo : Park Tae Soo (Joon Sae's father)

Sinopsis :


Go Eun Sung was studying overseas in New York and returned to Korea during her vacation to bring her autistic brother, Eun Woo, to United States to study music. Sun Woo Hwan, who was also studying in New York, was ordered to return to Korea by his grandmother, Jang Sook Ja, to learn how to manage her food company. Eun Sung and Hwan, who were on the same flight back home, accidentally had their luggage bags exchanged, which led to several misunderstanding between the two of them.

Go Pyung Joong, Eun Sung's father, struggled to save his company from going bankrupt. One day, his wallet and valuables were stolen by a thief who subsequently died in a gas explosion accident. The police, upon finding Go's belongings on the thief, mistakenly identified the thief as Go and a death certificate for Go was promptly issued. Go decided to lie low and not tell his family that he was alive so that his family could claim his life insurance money and use itu to clear the debts.

However his second wife, Baek Sung Hee, kicked her stepchildern, Eung Sung and Eun Woo, out of the house after collecting the insurance money and moved into a new home with her daughter, Yoo Seung Mi. Eung Sung asked for help from several of her friends, including her senior, Hyung Jin, who avoided her because she was no longer rich. She manage to find a job at a nightclub with the help of her friend, Hye Ri. At the nightclub, Eung Sung met Hyung Jin's senior, Park Joon Sae, who was shocked to see her working there. She also met Hwan, who caused her to lose contact with Eun Woo.

Realising that Eun Woo was missing, Eun Sung was devastated and tried searching for her brother but to no avail. With the help of Hye Ri and Joon Sae, Eung Sung rented a small room and started a small dumplings stall while continuing her search for Eun Woo.

Meanwhile, Jang became deeply disappointed in Hwan as Hwan had no direction in life and did not know how to cherish her company and employees. While pondering over what to do about her grandson, Jang visited a neighborhood that she used to live in when she was poot and encountered Eun Sung who was selling dumplings. Jang met with an accident and received help from Eun Sung. Jang, seeing that Eun Sung tried her best to take care of her even when she could not afford her own daily expenses, was touched by Eun Sung's compassion. Jang brought Eun Sung home and announced to her family that Eun Sung was going to live with tem and that she was going to appoiny Eun Sung as the heir of her food company.

Sinopsis diambil dari sini

Review :
Ini kedua kalinya gua nonton serial ini dan gua masih terpukau dibuatnya. Di Korea sendiri ratingnya sangat tinggi di tahun itu, sayang taon berikutnya dikalahin oleh Baker King. Tapi gua lebih suka serial ini dibanding Baker King, mungkin karena acting pemainnya jauh lebih bagus di serial ini.

Serial ini bukan hanya terletak di kekuatan ceritanya, tapi juga karakter pemainnya. Untuk ceritanya, memang ga dipungkiri, Korea memiliki scriptwriter terbaik. Walaupun terlihat rumit, tapi tidak bertele-tele. Penonton tidak perlu dibuat pusing mengapa Seung Mi bisa dekat dengan Hwan, atau mengapa Hwan bertempramen buruk. Semuanya akan dibuka episode per episode. Di pertengahan episode kita akan tahu apa yang mengakibatkan ayah Hwan meninggal dan mengapa sifatnya selama ini begitu kasar. Scriptwriternya tahu bagaimana membuat penonton penasaran dan kesal, bahkan sampai beberapa episode terakhir, penonton masih dibuat kesal.

Seperti yang tadi gua bilang, kekuatan serial ini juga terletak pada karakter pemainnya. Hampir semua pemain di serial ini memiliki kualitas akting yang luar biasa. Mari kita bahas satu-satu. Lee Seung Gi, memainkan dua karakter dengan sangat baik. Mulai dari Hwan yang antagonis sehingga membuat kita mengepalkan tangan, sampai ketika dia berubah menjadi lebih dewasa, yang membuat kita gemas terhadapnya. Dan peralihan karakter tersebut juga tidak langsung berubah, tapi perlahan demi perlahan. Setelah nonton My Girlfriend is Gumiho, harus gua akui, aktingnya jauh lebih bagus di serial ini.

Han Hyo Joo, selain cantik, dia juga memiliki skill akting yang sangat baik, bahkan jauh lebih baik daripada di Dong Yi. Aktingnya yang bagus membuat penonton seakan-akan selalu ingin menyemangati sosok Eun Sung. Walaupun Eun Sung jatuh miskin dalam sekejap, tapi dia tetap berjuang. Semuanya dimainkan dengan sangat baik oleh Hyo Joo.

Moon Chae Won, emang kalah cantik sama Han Hyo Joo, tapi aktingnya patut gua kasih standing applause. Gua ampe nangis waktu dia memohon-mohon sama mamanya untuk tidak bunuh diri. Lagi-lagi aktingnya jauh lebih bagus daripada di The Princess Man. Perasaan sayangnya sama Hwan sekaligus perasaan kesalnya karena Eung Sung suka sama Hwan, tergambar dengan sangat baik melalui mimik mukanya.

Bae Soo Bin, melihat beberapa serialnya terakhir, memang oppa yang satu ini aktingnya ga usah diragukan. Tapi jauh lebih baik di 49days daripada disini. Mungkin karena karakternya mirip dengan karakter second lead male pada umumnya, berakhir dengan tidak mendapatkan lead actressnya.

Selain empat orang tersebut ada juga si grandmother, yang menjadi awal semua permasalahan. Karena dia ingin mewariskan hartanya kepada Eun Sung, maka masalah demi masalah muncul. Si haelmoni ini aktingnya bagus banget. Begitu juga dengan Kim Mi Sook. Sosok antagonis yang membuat penonton ingin mencekik lehernya. Tapi gua salut dengan aktingnya Yun Joo Won. Memerankan anak autis bukan sesuatu yang mudah. Tapi Joo Won berhasil memerankannya dengan sangat sangat sangat sangat baik.

Satu yang gua ga suka disini adalah sense of fashionnya si Hwan, jelek banget. Apa mungkin cowo-cowo kaya di Korea selalu memakai jas kemanapun mereka pergi, bahkan ke bar sekalipun. Tapi gua suka dengan interior rumahnya Seung Mi dan Hwan, simple tapi tertata dengan rapih.

Buat yang suka nonton sinetron, pasti suka dengan serial ini. Complicated tapi ga bertele-tele. Jangan kuatir, episodenya ga akan sepanjang sinetron kita koq, cuma 28 episode. Untuk tipe-tipe cerita seperti ini, serial ini the best drama I've ever seen.


The best ending


Best soundtrack too

Happy Wedding

Since christmas is coming, I changed this blog with christmas template. I'm very exiciting. Prepare your heart for christmas.

Anyway, last Saturday, I came to my close friend's wedding. So happy to see her in that day.

Happy wedding Anthony and Cindy. God bless both of you.

27 November 2011

Happy Birthday Ndud

maaf telat...

23 November 2011

The Adventure of Tintin : The Secret of The Unicorn




Cast :

Jamie Bell : Tintin
Andy Serkis : Captain Haddock / Sir Francis Haddock
Daniel Craig : Sakharine / Red Rackham
Simon Pegg : Thompson
Nick Frost : Thomson

Sinopsis :

Tintin yang sedang berjalan-jalan ke sebuah pasar bersama anjingnya, Snowy, secara tidak sengaja menemukan sebuah miniatur model dari kapal legendaris, The Unicorn. Tertarik dengan desain replika kapal yang unik tersebut, Tintin kemudian membelinya dengan harga yang murah. Anehnya, ketika Tintin telah berhasil membeli replika kapal tersebut, dua orang berusaha mendekatinya dan membeli miniatur model kapal The Unicorn tersebut dari tangan Tintin. Jelas hal tersebut semakin menambah rasa ketertarikan Tintin mengenai miniatur model kapal tersebut.

Secara tidak sengaja, setelah meletakkan miniatur model kapal The Unicorn yang ia beli di rumahnya, miniatur model kapal tersebut kemudian lenyap dicuri oleh seseorang. Atas petunjuk yang ia dapat, Tintin lalu berangkat ke rumah Sakharine yang ia duga merupakan orang yang berada di balik hilangnya miniatur model kapal tersebut. Tanpa diduga, Sakharine kemudian menjelaskan bahwa terdapat tiga miniatur model kapal The Unicorn di dunia yang dibuat oleh seorang pelaut legendaris, Sir Francis Haddock, dan diserahkan kepada tiga putranya. Berbagai misteri yang meliputi The Unicorn akhirnya membulatkan tekad Tintin untuk segera mencari tahu mengenai apa sebenarnya yang membuat miniatur model kapal The Unicorn tersebut begitu diincar oleh banyak orang.


Review : 



Film ini merupakan animasi pertama Steven Spielberg dan bekerja sama dengan Peter Jackson. Mendengar kedua nama sutradara pemenang Oscar ini, rasanya kualitas film ini tidak dapat diragukan lagi. Dengan menggunakan teknik motion capture, Tintin menjadi sebuah animasi yang sangat memukau. Tidak perlu menggunakan kacamata 3D untuk menontonnya, kita dapat melihat detail dari setiap gambarnya.

Gua belom pernah sama sekali baca buku-buku karya Herge ini, tapi waktu kecil gua suka nontonin kartunnya di TV. Dan gua amat sangat puas dengan film ini. Adegan demi adegan, mulai dari pencarian rahasia tentang kapal tersebut sampai pertarungan antara Haddock dan Sakharine, berjalan dengan sangat baik. Terutama bagian pertarungan di pelabuhan, sukses membuat gua tegang menontonnya. Bagi kalian yang ingin menonton animasi sarat makna seperti layaknya Pixar, mungkin anda akan kecewa. Tapi gua pastikan petualangan-petualangan di film ini sangat menarik.

Sayangnya, karakter utama di film ini, Tintin, seperti kurang mendapat jiwa. Entah karena pengisi suaranya yang kurang atau memang karakter mukanya. Mungkin karena Tintin versi kartun yang sering gua tonton sedikit lebih baik. Pujian harus diberikan lagi kepada Serkis, pengisi suara Haddock. Serkis, yang sebelumnya sukses menjadi monkey di Apes, mencuri perhartian lewat karakter suaranya Haddock. Tintin tanpa Haddock, memang ibarat sayur tanpa garam...hahahaha. Dan Snowy, always cute. Love this dog.

Buat para penggemar Tintin, dipastikan kalian tidak akan kecewa menonton film ini. Spielberg dan Jackson berhasil membuat sebuah animasi yang mengagumkan. Dan gua lebih puas nonton ini ketimbang vampir dan serigala jadi-jadian kemarin.

21 November 2011

The Twilight Saga : Breaking Dawn




Cast :

Kristen Stewart : Bella Swan
Robert Pattinson : Edward Cullen
Taylor Lautner : Jacob Black

Sinopsis :

Bella dan kekasih vampirnya, Edward Cullen akhirnya bisa mengucapkan janji sakral mereka untuk sehidup semati dalam sebuah pernikahan setelah begitu banyak masalah yang menerpa. Dan seperti kebanyakan pasangan pengantin baru lainnya, keduanya kemudian menjalani bulan madu romantis di sebuah tempat yang indah dan jauh dari keramaian. Tapi pernikahan mereka ternyata menjadi sebuah masalah baru yang lebih rumit.

Semuanya bermula ketika Bella mendapati dirinya telah berbadan dua, hasil hubungannya dengan Edward. Kehamilan yang seharusnya menjadi berita membahagiakan ternyata tidak berlaku buat Bella dan Edward. Karena janin yang dikandung Bella itu perlahan-lahan menghancurkan dirinya dan bahkan berpotensi besar membawanya kepada kematian. Bukan itu saja, kehamilan Bella juga memicu masalah lain, masalah lama yang kembali muncul antara kaum vampur dan manusia serigala.



Review :

Gua rasa Summit Entertainment ga akan nyangka kalo Twilight series akan heboh ampe begini. Dan seri keempatnya ini menjadi seri yang paling ditunggu-tunggu banyak remaja. Sama seperti Harry Potter, seri keempat dari Twilight, yaitu Breaking Dawn, dibagi menjadi dua bagian. Alasannya untuk memberikan banyak ruang kepada filmnya. Tapi gua yakin alasan utamanya adalah untuk mengeruk lebih banyak keuntungan lagi.

Breaking Dawn sendiri merupakan film remaja yang bertransformasi menjadi film dewasa. Adegan pernikahan yang menjadi impian gadis-gadis dimanapun dibuat dengan mewah namun bertele-tele. Diawali dengan adegan Bella yang cantik banget dengan gaunnya yang bagus, berjalan menuju altar dengan muka tegang. Dan di ujung ada Edward dengan muka pucatnya menunggu Bella. Ditambah lagi dengan party after weddingnya. Semuanya seakan terlalu bertele-tele. Banyak adegan-adegan yang seharusnya ga perlu.

Beruntung film ini memiliki konflik yang cukup kuat. Kehamilan mendadak yang menjadi awal dari semua permasalahan ini digarap dengan sangat baik oleh sang sutradara. Apalagi karakter Stewart yang dari awal datar tanpa emosi berubah menjadi lebih baik, walaupun ia harus menerima wajahnya dipermak menjadi kurus kering. Ditambah lagi dengan perjuangan Edward dan Bella mempertahankan si jabang bayi sampai Edward yang mencoba menyelamatkan hidup Bella, menjadikannya sebagai klimaks yang sangat baik.

Apakah ini bagian terbaik dari keempat seriesnya? Buat gua, seri pertama masih lebih menarik. Tapi setidaknya, seri keempat ini tidak semembosankan seri kedua atau ketiganya. Untuk pangsa remaja, mungkin muka pucat Edward atau badan kekar Jacob masih menjadi menu utama. Bisa dilihat di adegan pembuka film ini. Dimana Jacob harus membuka bajunya terlebih dahulu sebelum ia berubah menjadi serigala. Tapi untuk pangsa yang lebih dewasa, film ini hanya menjadi sebuah tontonan sekilas. Setidaknya, gua agak sedikit menyesal nonton film ini di bioskop. Well, kita tunggu aja part duanya tahun depan.

Note : Jangan terlebih dulu meninggalkan tempat duduk anda ketika film ini selesai. Akan ada kejutan di tengah-tengah credit titlenya.

19 November 2011

My Favourite Line

"Even though I'm different from you, is it okay with you?"

"It's not okay. It's absurd and outrageous and crazy, but I like you. I don't like you because it's okay to like you. But because I like you, everything going to be okay."

The best line between Dae Woong and Mi ho.

18 November 2011

New Moon Maniac

Percakapan yang gua denger di toilet sebuah bioskop.

"Gua malah abis seminggu melahirkan langsung nonton new moon..."

"Anak lu sama siapa?"

"Nyokap. Gua peres ASI-nya trus gua titipin nyokap."

Pertanyaan gua cuma satu "semaniak itukah ibu itu sama Edward/Jacob?"

17 November 2011

My Girlfriend is Gumiho





Cast :

Lee Seung Gi : Cha Dae Woong
Shin Min Ah : Gumiho
No Min Woo : Park Dong Joo
Park Soo Jin : Eun Hye In
Hyo Min : Ban Sun Nyeo
Kim Ho Chang : Kim Byung Soo

Sinopsis :

On one day after Cha Dae Woong ran away from his grandfather, he accidently freed a nine-tailed fox who was closed in a painting for about 500 years. He didn't realize what he has done, until the Gumiho (nine-tailed fox), who took the form of a beautiful woman, appeared in front of him. Dae Woong was really frigthened that he ran away from her and fell on the riverbank. Since he was severely injured, Gumiho came to save him and gave him her most precious bead to share with him the mystic fox' strength, as she owes him her freedom. Gumiho then asked him if he can help her become human and how to act like one. In return, she allowed him to use her bead for him to shoot for his dream action movie despite his body's severe condition. As time goes by, their mutual relationship grew deeper as they start to fall for each other.

Sinopsis diambil dari sini


Review :
Serial ini diangkat dari legenda Korea, tentang Gumiho. Gumiho adalah rubah berekor sembilan yang dikurung di lukisan selama 500 tahun, karena ingin menjadi manusia. Lagi-lagi gua harus angkat jempol sama scriptwriternya, Hong sister, karena berhasil membuat sebuah legenda menjadi cerita yang menarik. Ceritanya sendiri sebenarnya simple, tapi Hong sister membuat karakter Gumiho dan Dae Wong sedemikian rupa sehingga kita ga bosan melihat mereka berdua.

Dan acting Shin Min Ah disini bagus banget. Gayanya yang imut polos membuat dia jadi keliatan cantik banget, apalagi didukung matanya yang bulat. Ga heran kalo cowo-cowo juga jadi demen nonton Gumiho. Begitu pula dengan Lee Seung Gi. Memang harus gua akui, actingnya masih lebih bagus di Brilliant Legacy. Tapi karena didukung script yang bagus, actingnya di Gumiho jadi ga kalah bagusnya. Menarik melihat bagaimana perubahan karakter Dae Woong dari awal hingga akhir. Mulai dari Dae Woong yang egois dan kekanak-kanakan, sampai Dae Woong yang dewasa dan rela mati demi Gumiho, semuanya dimainkan dengan baik oleh Lee Seung Gi.

Chemistry antara Mih Ah dan Seung Gi juga dapet banget. Ga heran mereka menang best couple dalam SBS Awards 2010 kemarin. Gua suka semua romantic scene antara Dae Woong dan Mi Ho, mulai dari adegan pegangan tangan sampe adegan kissunya. Lee Seung Gi sendiri buat gua sebenernya ga terlalu ganteng, cuma kalo lagi senyum manis banget. Tapi ada beberapa karakter yang agak annoying buat gua. Kayak Director Ban dan bibinya Dae Woong, mereka terlalu lebay. Harusnya bisa dibuat ga selebay itu.

Ini kedua kalinya, setelah Secret Garden, gua seaddict ini sama serial Korea. Serial ini bisa diibaratkan paket lengkap, ada lucunya, ada sedihnya, ada romancenya, juga ada beberapa bagian yang horor. Serial ini sangat gua rekomendasikan, terutama buat cowo-cowo. Shin Min Ah disini cantik banget. Dan karena serial ini juga, gua jadi ngefans sama Lee Seung Gi, yang gua yakin mukanya ga dioperasi. Kenapa? Karena kalo liat foto waktu kecilnya, dia lebih ganteng daripada sekarang...hahahaha.

joenun nomu nomu nomu nomu nomu nomu jo a


kissu pertamanya si Mi Ho


Hoi Hoi... Hoi Hoi...


ini scene yang paling memorable kayaknya. nomu nomu nomu nomu jo a

15 November 2011

My New Playlist In The Morning

Entah sejak kapan gua punya kebiasaan baru, bawa HP ke kamar mandi. No! No! Bukan buat bbm-an, twitter-an, atau facebook-an, gua ga terlalu seaddict itu. Tapi buat dengerin lagu. Mungkin terpengaruh ama si pacar kali ya. Dan gua merefresh playlist gua di pagi hari.









Ini adalah keempat lagu yang rajin gua puter tiap pagi, OSTnya My Girlfriend is Gumiho. Gua lagi addict banget sama serial ini. Karena gua belom selesai nonton, jadi belom bisa direview. Pastinya worth it banget buat ditonton.

11 November 2011

Meteor Garden ala Korea

Ketika gua dan teman-teman band gereja gua sedang membahas wabah korea,

Teman : Gua suka banget tuh nonton Korea, yang paling gua suka tuh Meteor Garden.

Didengar oleh kami yang merasa harus segera mencarikan dia pacar...hahahahaha.

07 November 2011

Best Proposal Ever

Siapapun cewe yang sedang pacaran, pasti berharap moment ketika dilamar sama cowonya adalah moment yang paling indah bukan? Dari kecil, gua selalu berharap dilamar sama pasangan gua di menara eiffel. Dengan sifat pacar gua sekarang, hal seperti itu sangat mustahil terjadi...hahahaha. Uda keluar kata-kata "will you marry me" aja uda termasuk hal romantis yang si pacar lakukan.

Dan dari utak atik youtube yang dilakukan si pacar, gua menemukan best proposal ever. Sangat sangat sangat mengharukan. Bisa jadi ide kalian para pria jika ingin melamar pasangannya dengan cara yang romantis. Setidaknya buat gua, hal tersebut sangat romantis. Enjoy the video.



If I know what love is, it is because of you
- Herman Hesse -

06 November 2011

Rasane Seafood & Ikan Bakar

Tadi malam, gua sekeluarga beserta si pacar dinner bareng di Rasane Seafood & Ikan Bakar di Pesanggrahan. Sebenernya di deket rumah juga ada, tapi entah kenapa bokap demen banget makan di Pesanggrahan. Tempatnya lumayan luas, ada indoor dan outdoor dan cocok untuk kumpul-kumpul.

Untuk makanannya sendiri lumayan enak. Kalo kata pacar, mereka berani bumbu. Kita bisa pilih sendiri ikan dan kepitingnya untuk langsung dimasak. Kekurangannya, harga tidak sesuai dengan porsi. Udang yang harganya 35.000 IDR, porsinya cuma seiprit. Untuk harga dan porsi, masih dipegang oleh Kalimati.

Pas kami dateng tadi, lagi ada promo pake UOB. Harga total makanan di atas 250.000 IDR dapet voucher seharga 100.000 IDR yang bisa dipakai di lain waktu. Time limitnya sampe 31 Januari 2012.

Menu makanannya ada dua. Yang satu gua rasa menu dengan design yang lama, tidak dicantumkan harga. Sementara menu yang baru, harganya dicantumin. Gua lebih suka pesen makanan yang uda ketauan harganya berapa.


Kangkung Lombok
25.000 IDR
Rasanya lumayan enak.


Udang Goreng Crispy
35.000 IDR
Begitu dateng, porsinya bikin shock. Sedikit dan udangnya kecil-kecil, sehingga rasa udangnya ga terlalu berasa. Tapi crispynya enak banget.


Kepiting Jantan Saos Padang, 1 ekor, 5.60 ons
111.440 IDR
Bumbunya enak. Dimakan pake nasi doang juga uda enak buat gua. Kalo kepitingnya hampir sama kayak kepiting pada umumnya.


Cumi Bakar
32.500 IDR
Ini enak banget. Tapi lagi-lagi porsinya mini banget.


Ikan Kuwe, 1 ekor, 7.70 ons
84.700 IDR
Porsinya banyak banget. Ikannya enak, tapi sambelnya masih lebih berasa sambel terasi. Bumbu sambelnya kurang pedes. Enak kalo dicocol pake kecap manis.


Tahu Goreng
6.500 IDR
Sepertinya cuma ini makanan yang harga dan porsinya seimbang. Tahunya garing, lembut, dan enak. Bumbu bawang putihnya juga berasa banget kalo kata nyokap.


Rasane Seafood & Ikan Bakar
Jl. Raya Pesanggrahan 168N
Resv : (021) 5835-2222

05 November 2011

The Princess Man









Cast :


Park Shi Hoo : Kim Seung Yu
Moon Chae Won : Se Ryeong
Song Jong Ho : Shin Myun
Hong Soo Hyun : Princess Gyeong Hye
Lee Min Woo : Jung Jong
Kim Young Chul : Prince Suyang

Sinopsis :

A tragic love story between the daughter of Prince Suyang and son of Kim Jong Seo, The son of Kim Jong Seo, Seung Yoo, is a handsome and wise man who carries a noble quality. Princess Se Ryeong, a daughter of King Sejo, is a cheerful, lively lady with a string curiosity and bold personality. They fall in love instantly but later they find out that their parents are sworn enemies. It's a Chosun dynasty version of "Romeo and Juliet".

Sinopsis diambil dari dramawiki

Review :
Pertama kali tertarik nonton serial ini karena tertarik dengan Park Shi Hoo. Serial ini merupakan drama saeguk (serial yang berlatar belakang sejarah) ketiga yang gua tonton setelah Jewel In The Palace dan Dong Yi. Di serial ini, setting waktunya memang diambil dari sejarah sehingga ada beberapa bagian yang sesuai dengan kenyataan, tapi kisah cintanya fiktif.

Ceritanya sendiri masih berputar antara berebut kekuasaan, kehormatan, balas dendam, dan cinta terlarang. Tema yang umum, tapi dieksekusi dengan sangat baik oleh sutradaranya. Gua yang nonton ampe gemes-gemes sendiri saking keselnya ngeliat karakter antagonis di serial ini. Ceritanya tidak terlalu terburu-buru, tapi juga tidak bertele-tele, sesuai dengan porsinya. Gua sendiri ga berasa bosen nontonnya. Ini kalo dari segi cerita loh ya.

Akting para pemainnya sendiri cukup diacungi jempol. Park Shi Hoo emosinya keren banget. Matanya benar-benar menunjukkan kalau ia ingin balas dendam atas kematian ayahnya. Gua makin ngefans sama Park Shi Hoo...hahahahaha. Satu lagi yang mendapat sorotan dari gua, yaitu Hong Soo Hyun, yang berperan sebagai Princess Gyeong Hye. Karakternya dari putri yang manja menjadi gadis yang dewasa diperankan dengan sangat baik olehnya. Terutama saat suaminya mau dieksekusi mati, gua ampe nangis ngeliat aktingnya dia, keren banget. Malah jauh lebih bagus dari lead actressnya sendiri.

Dan karena ini mengambil latar belakang sejarah, maka setting tempatnya pun mengikuti. Yang gua suka dari drama saeguk semacam ini memang setting tempatnya. Kayaknya istananya sama kayak istana di Dong Yi. Entah mereka memang shooting di tempat yang sama atau memang istana betulan dijadikan tempat shooting. Yang jelas, gua suka banget ngeliatnya.

Satu lagi yang keren dari serial ini adalah soundtrack dan scoringnya. Soundtracknya sedih-sedih banget, terutama lagu yang dinyanyikan oleh Baek Ji Young. Dan scoringnya, pas dengan keseluruhan cerita sehingga ketika ada adegan menegangkan, gua jadi ikutan tegang...hahahahaha. Di serial ini memang banyak adegan-adegan menegangkan, terutama adegan berantemnya. Keren banget.

Dan banyak kejutan di endingnya, tapi gua suka karena berakhir dengan happy ending. Pada akhirnya, bukan kebaikan yang menang terhadap kejahatan, tapi cinta yang mengalahkan dendam. Buat yang suka kisah cinta Romeo dan Juliet pasti suka juga sama serial ini. Apalagi ngeliat mukanya Park Shi Hoo yang ganteng pisan euy...hahahahaha.

gua demen banget sama anak kecil disini, gemes.


suaranya baek ji young bikin merinding ya

04 November 2011

Johnny English Reborn




Cast :

Rowan Atkinson : Johnny English
Gillian Anderson : Pegasus
Daniel Kaluuya : Tucker
Rosamund Pike : Kate Summers

Sinopsis :

Film ini mengisahkan tentang kembalinya agen rahasia, Johnny English dari pertapaannya di Tibet, setelah sebuah misi yang ia emban berakhir dengan kegagalan. Oleh pimpinan MI7, Pegasus, English ditugaskan untuk menyelidiki keberadaan sekelompok pembunuh bayaran kelas internasional. Mereka diduga sedang berencana membunuh Perdana Menterin China dan akan menyebabkan kekacauan bagi masyarakat dunia. Bersama dengan rekan kerja barunya, Tucker, English memulai serangkaian penyelidikan. 


Review :

Dengan jalan cerita yang sederhana, kekuatan terbesar dari film ini terletak di tangan Rowan Atkinson. Setelah vakum beberapa lama, akhirnya Atkinson kembali memerankan Johnny English. Dan Atkinson masih menjadi komedian handal yang mampu mengundang tawa kita semua dengan segala kepolosan dan keluguannya.

Untuk filmnya sendiri, ga banyak yang bisa dikomentarin. Perpindahan alurnya buat gua terlalu cepat, ceritanya juga terlalu sederhana (jika tidak ingin dibilang biasa), tapi semuanya tertutup oleh tingkah kocak English dan partnernya. Johnny English memang seperti parodi film-film action. Dan nampaknya film ini memang ingin terlihat seperti itu. Film yang tujuannya memang hanya untuk menghibur.

Walaupun bukan sesuatu yang baru, tapi penampilan Atkinson jelas mampu membuat dia mempertahankan eksistensinya sebagai komedian handal. Jika membutuhkan sesuatu yang membuat anda tertawa, tontonlah film ini.

01 November 2011

Real Steel




Cast :

Hugh Jackman : Charlie Kenton
Dakota Goyo : Max Kenton
Evangeline Lilly : Bailey Tallet

Sinopsis :

Charlie Kenton, mantan petinju uang kini beralih profesi menjadi promotor tinju robot kecil-kecilan. Ia berkelana dari satu kota ke kota lain hanya untuk mendapatkan banyak uang. Akhirnya ia malah terbelit lebih banyak hutang, bahkan hubungannya dengan Bailey Tallet menjadi renggang. Tapi masalah terbesar baru muncul, ketika pada suatu hari, seseorang dari masa lalu yang terlupakan hadir kembali dalam kehidupannya. Max, bocah 11 tahun yang tidak lain adalah putra kandungnya sendiri memaksanya untuk melatih sebuah robot rongsokan bernama Atom untuk dijadikan robot petarung.

Review :


Real Steel adalah film berlatarbelakang tahun 2020 dan bercerita tentang pertarungan tinju antar robot. Film ini bukan sekedar film action antar robot, tapi lebih daripada itu. Sang sutradara memasukan "hati" ke dalam film ini sehingga membuatnya menjadi satu tontonan yang menarik. Yup! Satu lagi, a movie with a heart.

Banyak drama sentimentil disini, namun dibuat dengan porsi yang seimbang. Ceritanya memang klise dan ringan, namun mampu dibuat dengan sangat menarik oleh sutradara. Dengan adegan pembukaan yang menampilkan pertarungan antara robotnya Charlie dan banteng, film ini tidak terkesan terlalu terburu-buru. Pengenalan masing-masing karakter berjalan dengan sangat pas.

Gua sangat terkesan dengan akting Hugh Jackman dan Dakota Goyo, serta chemistry keduanya. Porsi yang diberikan kepada mereka berdua juga terasa sangat pas, tidak terlalu berlebihan. Dan adegan-adegan menyentuh antara ayah dan anak ini mampu membuat gua sedikit (catat ya! sedikit) mengeluarkan air mata. Tidak terlalu dramatis, tapi juga tidak terlalu hambar.

Dan khusus untuk Atom, robot yang ditemukan oleh Max, sutradara sepertinya tahu bagaimana cara memberikan jiwa pada robot ini. Dibuat jauh dari kesan tangguh dan kuat, seperti Zeus lawannya, tapi mampu membuat kita bersimpatik padanya. Sutradara mampu membuatnya menjadi barang rongsokan yang elegan tanpa harus membuatnya berbicara. Cukup dengan gerakan tariannya dan tatapan mata birunya, membuat kita harus mendukungnya pada saat pertandingan.

Didukung visual yang sangat memanjakan mata, dan scoring yang menarik, film ini pada akhirnya membuat gua memberikan nilai sempurna. Dengan klimaks yang tidak terlalu berlebihan, tapi tetap manis, film ini menjadi sangat menarik untuk ditonton. Terutama pertandingan di akhir cerita, diedit dengan sangat baik oleh sang editing.

Pada akhirnya, tanpa harus menampilkan para robot yang sedang bertarung disertai special effect yang memukau, film ini sudah memiliki "jiwa" di dalamnya. Jika ingin disandingkan dengan Transformer yang juga bercerita tentang robot, Real Steel tentu jauh lebih bagus daripada itu. Ia mampu menyingkirkan Optimus Prime sejak ronde pertama film ini dimulai. Gua amat sangat sangat sangat merekomendasikan film ini. Lebih dari sekedar tontonan.

Singapore Trip - last day

This is the last post about my trip. Abis ini mau review dua film yang gua tonton secara marathon abis ini. Yup! Start new month with many post in my blog...hahahahaha.
***

Di hari terakhir ini kami bangun lebih siang lagi dari hari-hari sebelumnya. Karena semalem uda packing-packing, jadi pagi ini tinggal beresin perintilan-perintilannya. Abis mandi, turun dulu buat breakfast. Dan berhubung ini hari terakhir jadi gua dan nyokap makan sepuasnya...hahahahaha. Selesai breakfast, balik dulu ke kamar buat ngecek-ngecek lagi, sapa tau ada barang yang belom dipacking. Abis itu kita check out dulu, karena check out paling telat jam 12, sementara waktu uda menunjukkan jam setengah 11. Pas check out, deposit 200 SGD dibalikin, jadi kami (gua tepatnya) punya duit cukup buat shopping...hahahahaha.

Enaknya di hotel itu, kita bisa nitip koper selama yang kita mau. Ga tau ya kalo di hotel lain. Pas kemaren gua ke museum bareng temen-temen, nyokap pergi ke Bugis sendirian dan dia berhasil menemukan banyak barang bagus. Jadilah sekarang nyokap menemani gua ke Bugis untuk hunting. Dan disana gua beli banyak baju, dua tas, satu clutch, dua belt, dan tiga set gelang. Begitu sampe di Jakarta, gua langsung shock ngeliat apa yang gua beli. Kalo jalan-jalan ke Singapore untuk belanja, Bugis Street jadi tempat wajib untuk didatengin. Banyak barang-barang seharga 10 SGD disana. Tapi yang namanya barang murah, untung-untungan bisa dapet kualitas bagus.

shock gua ngeliatnya

Oiya, MRT Bugis itu letaknya di green line. Bugis Street itu semacam mangga duanya Singapore. Saran gua datenglah sekitar jam 11an, orang-orang masih belum terlalu banyak. Selain Bugis Street, ada juga mallnya, Bugis Junction dan Iluma. Kalo bisa hunting seharian bisa dapet barang dengan harga murah dan tentunya dengan kualitas lebih bagus. Tapi jarang kayaknya.

Selesai shopping-shopping di Bugis, kami balik lagi ke hotel untuk ngambil barang. Berhubung tentengan kami banyak banget akhirnya kami memutuskan untuk naik taxi ke airport. Lagipula kasian juga ngeliat nyokap geret-geret koper ke stasiun MRT. Taxi di Singapore kalo weekend kena tambahan charge 3 SGD. Dari hotel ke airport harga taxinya jadi 21 SGD. Sementara waktu pergi kemaren ke hotel dari airport naik MRT, kita cuma bayar 2 SGD.

Sampe di airport, kami check in dulu. And u know what? Berat bagasi kami masing-masing pas 20 kg...hahahahaha. Dan isinya kebanyakan oleh-oleh. Entah itu tradisi oleh-oleh dateng dari mana ya. Abis check in, lewatin imigrasi, trus makan. Kami mutusin untuk makan Subway, semacam Burger King tapi kita bisa pilih jenis roti, sayur, dan fillingnya.

subway.. lupa harganya, sekitar 6 SGD kalo ga salah

Di Changi pun kami masih belanja. Nyokap beli minuman titipan temennya dan rokok yang juga titipan temennya di Duty Free. Ini pertama kalinya gua beli jenis minuman kayak gitu, dan baru tau kalo ternyata 1 pasport 1 items yang sama. Gua pun masih tergiur untuk beli coklat...hahahahaha.

Duty Free pertama yang gua beli. Pengen koleksi botol-botolnya deh
coklat-coklat...nyaaaaammm

Selesai belanja belanji, kami pun boarding. And as usual, lion air always delay. Flight kami jam 17.15 dan baru take off jam 18.15. Harusnya ya penumpang dapet duit balik gitu. Kalo ketinggalan pesawat berikutnya tanggung jawab siapa coba. Akhirnya nyampe Jakarta juga. Berakhir sudah liburan singkat bersama nyokap. Huah! Pengen liburan lagi...hahahahahaha.
***
1 SGD = 7020 IDR

Singapore Trip - day 3

Seperti yang gua janjikan sebelumnya, gua akan cerita day 3 of my trip. Destination yang didatengin di hari ketiga lumayan banyak. So, happy reading.
***

Hari ketiga ini gua dan nyokap bangun sedikit lebih siang dari hari kedua. Hari ini rencananya kami pisah dulu, gua janjian ketemuan sama temen-temen gua sementara nyokap pengen shopping. Abis breakfast, gua jalan duluan. Sementara nyokap masih sibuk bungkusin roti-roti buat dicemilin siang nanti.

Gua janjian ketemu di City Hall MRT. Kalo dari hotel gua pindah train dulu ke green line. Setelah ketemuan, dari CIty Hall naik MRT lagi ke arah Raffles Palace. Destination yang pengen kita datengin adalah national museum of Singapore. Keluar dari Raffles, jalan kaki ngikutin petunjuk. Di tengah perjalanan ketemu 1 monumen yang katanya monasnya Singapore, lupa namanya apa. Terus ketemu lagi Raffles Hotel yang katanya hotel pertama yang didirikan di Singapore.

monumen singapore. lupa namanya apa
hotel pertama di singapore

Masih di tengah perjalanan menuju ke national museum of Singapore, kami ketemu MINT museum of toys. Kami memutuskan untuk masuk. Tempatnya ga kayak museum pada umumnya. Letaknya di ruko-ruko gitu dan kecil banget. Buat masuk kita harus bayar seharga 15 SGD.

Museum mainan ini ada 5 lantai. Di lantai 5 ada outerspace dimana banyak miniatur-miniatur yang berbau luar angkasa. Di lantai 4 ada characters. Di sini banyak karakter-karakter superhero kayak green lantern, superman, batman. Di lantai 3 ada childhood favourites, dimana banyak karakter tokoh semasa kita kecil, kayak micky mouse, donald duck, tin tin, flinstone. Di lantai 2 ada collectables, dimana kita akan menemukan koleksi-koleksi klasik kayak beatles, mobilnya james bond. Semua dalam bentuk miniatur. Sementara di lantai 1 ada mint shop, mereka menjual koleksi mainan-mainan. Harganya mahal banget.

Dari museum mainan, kami memutuskan untuk naik bis ke National Museum of Singapore. Lupa nomernya bisnya berapa, tapi petunjuknya lumayan jelas. Turun di halte, jalan dikit, langsung ketemu gedungnya. Untuk masuk kita harus bayar 10 SGD + 1SGD kalo mau liat exhbitionnya. Gua masih lebih tertarik di museum mainan sebelumnya. Di sini ga ada apa-apa. Setidaknya buat gua ga terlalu menarik...hahahaha. Museum di Jakarta masih lebih bagus.

national museum of singapore. gedungnya lumayan bagus.

Abis dari museum, kami naik bus dilanjutkan dengan MRT ke somerset, orchard buat makan siang. Kami makan di food republic di 313 somerset. Food republic disini konsepnya minimalis gitu. Gua pesen yong tau fu. I know di Jakarta juga ada, tapi sebenernya asalnya dari sini. Pengen tau aja perbandingan antara di Jakarta sama di Singapore. Untuk harga satuan di Jakarta lebih murah, tapi kalo beli banyak di Singapore lebih murah. 7 items tambah bihun total harganya 6.30 SGD. Kalo di Jakarta 7 items bisa ampe 50.000 IDR. Rasanya lumayan enak.

yong tau fu singapore

Selesai makan siang, gua balik lagi ke hotel, karena janjian sama nyokap buat ke Chinatown. MRT ke Chinatown masih 1 line sama MRT deket hotel, jadi gak perlu pindah-pindah train lagi. Sayangnya begitu sampe Chinatown ujan deres. Akhirnya kami jalan di pinggir-pinggirnya. Untung ujannya ga gitu lama. Di Chinatown gua beli oleh-oleh kaos banyak banget. Rata-rata harga kaos di sana 3 items 10 SGD. Begitu juga gantungan kunci atau tempelan kulkas.

3 biji 10 SGD. lumayanlah kalo bosen ngasih oleh-oleh coklat

Satu-satunya makanan enak yang gua makan selama di Singapore cuma di Chinatown. Karena lapar, kami mampir di salah satu foodcourtnya. Mungkin karena letaknya bukan di mall, harga makanan disana lebih murah dibanding food republic. Gua pesen swekiau soup seharga 2.80 SGD. Gua rasa sech mereka pake minyak babi makanya jadi enak...hahahahaha.

nemu kelenteng di chinatown
ini asli enak banget

Abis dari Chinatown, kami balik lagi ke hotel buat mandi, trus lanjut jalan ke Merlion Park. Merlion itu merupakan patung singa yang jadi iconnya Singapore. Tapi di Merlion Park kita ga cuma menemukan patung singa doang sech, tapi juga gedungnya Marina Bay dan Esplanade, yang juga iconnya Singapore. Kalo naik MRT turun di circle line di Esplanade, dari situ tinggal jalan, uda nyampe ke patung singanya. Merlion Park jauh lebih keren diliat di malam hari, karena hampir semua lampu di gedung nyala.
ikon-ikon singapore di malam hari

Setelah foto-foto di Merlion, kami ke Suntec City buat makan di food republicnya. Kalo disini konsepnya semacam library gitu. Nyokap pesen korean food dan makannya sharing bareng gua. Abis makan, kami mampir ke Mustafa yang kebetulan letaknya di belakang hotel kami. Mustafa itu kalo di Jakarta semacem Carefour. Orang Indonesia kalo mau beli oleh-oleh berupa makanan bisa disini, karena harganya jauh lebih murah. Selama gua di Mustafa, uda ketemu hampir 10 orang Indonesia.

lupa harganya berapa. bonnya ilang
hasil hunting di mustafa. coklat kayaknya jadi oleh-oleh wajib dari negara manapun ya

Abis belanja, balik ke hotel, berendam air panas dulu, trus tidur. Sebelum tidur, packing-packing dulu karena besoknya pulang. Biar besok gak ribet, jadi packing barangnya di malam hari.

Hari terakhirnya bakal gua ceritain ntar malem ya, sekarang kerja dulu...hahahahaha.

***
1 SGD = 7020 IDR
< > Home
Powered by Blogger.
emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.